Sabtu, 15 Desember 2018

SURAT AL ANKABUT AYAT 12-15

SURAT AL ANKABUT 12-15
Dalam Pengajian Tafsir Jalalain Jumu'ah Pagi
Oleh KH Sya’roni Ahmadi Kudus
Surat al ankabut ayat 12 ini menerangkan gambaran situasi nanti. Orang-orang yang melakukan keburukan, sering kali mereka mengajak dan mempengaruhi orang lain bahkan anak-anak. Kadang-kadang mereka bilang kalau nanti mereka yang menanggung dosa. Makanya semua diharapkan dan sangat dianjurkan untuk memberi nasehat agar tidak ikut-ikut golongan nakal. Diberi pengertian siapa itu orang nakal.
Anak-anak kita sebaiknya diberi nasehat agar tidak berkumpul dengan orang yang nakal.
Mengapa demikian?
Ayat ke-12 dalam surat al Ankabut ini benar-benar sudah terjadi.
Dalilnya : 
وَ قَال الذين كفروْا للذين امنوا اتبعوا سبيلنا ولنحمل خطٰيٰكم 
وما هم بحاملين من خطٰيٰهم من شيء انّهم لكاذبون 

Saat orang-orang kafir mengajak orang-orang untuk mengikuti jejak mereka(kafir), mereka bilang akan menanggung dosa orang yang dipengaruhi. Padahal mereka menanggung dosanya sendiri saja tidak bisa dan sudah sangat berat, beraninya bilang menanggung dosa orang lain.

ANGGAPAN TIDAK BENAR BAHWA NABI ISA PENANGGUNG DOSA ORANG YAHUDI NASRANI.
Ini yang sangat pinter adalah Iblis.
Orang-orang yahudi nasrani(orang-orang kristen baik katolik atau protestan) itu mengira bahwa dosanya nanti ditanggung nabi Isa. Ini adalah anggapan yang tidak benar dan harus diluruskan. Mereka juga mengira bahwa yang disalib adalah nabi Isa AS, ini juga tidak benar.
Hal ini diterangkan dalam Al Qur’an surat An Nisa' : 157 (juz 6)
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
"Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”

Tragedi Pembunuhan Nabi Isa
Ketika orang-orang Yahudi hendak membunuh nabi Isa, komandannya masuk ke dalam rumah nabi Isa. Saat itu, nabi Isa sedang bercengkerama dengan sang Ibu.
“Ibuk... saya mendapat panggilan suci dari Allah, saya akan dirafa’ (diangkat) oleh Allah... maka ibuk tidak perlu susah ya”, jelas nabi Isa kepada sang Ibu.
Waktu itu usia nabi Isa baru 33 tahun. Lalu setelah izin kepada sang Ibu, nabi Isa diangkat/ dirafa’ Allah dan bertempat di langit sab-2.
Bersamaan komandan Yahudi masuk ke dalam, Nabi Isa dirafa’ dan yang di dalam hanya ibu nabi Isa.
Mereka kebingungan karena tidak menemukan nabi Isa. Sang komandan hanya membatin apakah nabi Isa sudah kabur keluar?
Sedangkan disisi lain tentara-tentara penjaga yang diluar juga tidak sabar dan ingin masuk. Sungguh kekuasaan Allah membuat yang di dalam ingin keluar dan yang di luar ingin ke dalam. Disaat yang bersamaan, antara komandan dan tentara bertemulah di pintu masuk.
Lalu Allah menyulap wajah komandan diserupakan dengan nabi Isa, walaupun perawakan selain wajah tetap perawakan komandan. Dasarnya ketika kita bertemu dengan orang lain, yang kita lihat pertama kali adalah wajah, bukan yang lain. Jadi sang tentara tidak melihat selain wajah.
Seketika tanpa pikir panjang, sang tentara tadi menusuk komandan yang diserupakan dengan nabi Isa AS.
Jadi, orang yang disalib adalah komandan yang hendak membunuh nabi Isa hanya saja wajahnya diserupakan dengan nabi Isa AS oleh Allah.
Maka dari itu, mari kita berjihad, jihadnya dengan mau’idzoh atau nasehat.
Mereka, orang-orang Kristen itu sebenarnya kasihan, maka kita itu seharusnya jadi orang yang luwes alias tidak kaku. Contohnya : jika kita punya teman yang nasrasi atau kristen sedikit demi sedikit diberi nasehat.
Sekali lagi, pernyataan bahwa nabi Isa AS penanggung dosa itu tidak benar.

Kembali ke surat al Ankabut : 13
وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَّعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَمَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ
"Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan."

Orang kafir itu selain menanggung dosa dia sendiri, dia juga menanggung dosa orang-orang yang dipengaruhi.
Contoh :
Jika dosa orang kafir A 1000, lalu mempengaruhi orang lain 1000. Maka dosanya ditotal menjadi 2000 dosa.
Selain itu yang dipengaruhi ikut kafir maka dia juga menanggung dosanya sendiri.
Orang kafir bertempat di neraka selamanya, sungguh sangat kasihan. Jadi sebaiknya tanamkan pada diri kita rasa kasih sayang(rohmatan lil ‘aalamin) kepada mereka.
Dan perlu diingat bahwa jika seseorang matinya dalam kafir, maka kita tidak mendoakan mereka.

Ayat selanjutnya Al Ankabut  : 14 
KISAH NABI NUH AS

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُمْ ظَٰلِمُونَ
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."

Nabi Nuh AS adalah nabi yang sangat luar bisa.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa Nabi itu jumlahnya ada 124.000, yang diangkat menjadi rosul ada 313. Dan yang diangkat dengan derajat ulul ‘azmi hanya ada 5.
Adapun Ulul ‘Azmi yang 5 yaitu: 
1. Nabi Muhammad SAW
2. Nabi Ibrohim AS
3. Nabi Musa AS
4. Nabi Isa AS
5. Nabi Nuh AS
Penilaian Allah dan manusia itu berbeda, jika Allah tolak ukurnya adalah masa kerja, sedangkan manusia berdasar pada hasil kerja.
Contohnya :
Perbedaan Perolehan Suara Nabi Nuh dan nabi Sulaiman 
Saat banjir bandang pada zaman nabi Nuh, yang selamat dan di kapal hanya ada 40 pasangan(40 laki-laki dan 40 perempuan) padahal perjuangannya 950 tahun.
Sedangkan nabi Sulaiman AS, selain nabi dan rosul, beliau juga seorang raja. Syetan-syetan, jin-jin semuanya tunduk dan dikuasai nabi Sulaiman. Bahkan mereka disuruh untuk mencara mutiara di lautan.
Tapi perolehan suara nabi Sulaiman sangat banyak dan luar biasa padahal beliau wafat ketika baru berusia 52 tahun. 
Perolehan suara(yang beriman kepada beliau) untuk nabi Sulaiman lebih banyak daripada nabi Nuh, tapi mengapa yang diangkat sebagai Ulul ‘Azmi justru nabi Nuh, bukan nabi Sulaiman?
Artinya Allah menilai seseorang bukan karena hasil perolehan tetapi pada lamanya masa kerja atau proses kerja.
Coba bayangkan da’wah selama 950 tahun, tetapi yang beriman hanya 40 pasangan!
Kita saja, misal sudah mengajar 10 tahun sudah mengeluh capek mengajar, ini 950 tahun. 
Setelah berda’wah selama 950 tahun, waktu itu nabi Nuh diutus Allah saat usia 40 tahun, dikatakan pula usia 50 tahun. Sehingga nabi Nuh sudah berusia 1000 tahun.
Lalu nabi Nuh melapor kepada Allah,” Duh Gusti.... saya sudah berdakwah selama ini, tapi yang iman sangat sedikit bahkan saya justru dicuekin..saya sudah tidak kuat Gusti, hancurkan saja mereka orang-orang kafir..jangan ada sisa  orang kafir satupun”
“Semua yang kafir ?”, tanya Allah
“Nggih Gusti, jangan ada sisa sedikitpun...”, jawab Nabi Nuh.
“Oke.... buatlah perahu dulu !”, perintah Allah kepada nabi Nuh
“Pake apa Gusti?” tanya nabi Nuh
“Kayu Jati....” jawab Allah.
“Dari mana kayu jatinya Gusti?”, tanya nabi Nuh 
“Tanamlah dulu..” jelas Allah
Setelah itu, nabi Nuh segera menanam pohon jati tersebut, lalu waktu pun berlalu sampai 200 tahun ditebanglah pohon jati tersebut.
Sehingga usia nabi nuh 1200 tahun.
Perahupun segera dibuat dan setelah jadi nabi Nuh AS mengumumkan kepada umatnya yang islam untuk nantinya naik ke perahu.
Perahu dirancang dengan 3 tingkatan :
A. Tingkatan paling atas untuk para manusia
B. Tingkatan tengah untuk hewan-hewan yang tidak berbahaya seperti kerbau, sapi, kucing dll.
C. Tingkatan paling bawah untuk hewan-hewan yang berbahaya seperti ular, serigala, macan dll.
Mulailah hujan yang terus menerus tak ada henti-hentinya. Dari langit, hujan tak henti-hentinya dan dari bumi sumber juga selalu keluar. Ini berlangsung selama 40 hari 40 malam.
Sehingga dunia yang terlihat hanya air dan kapal nabi Nuh.
Lalu cara nabi Nuh bagaimana menyelamatkan umatnya yang islam?
Hewan-hewan setelah banjir, mereka berbondong-bondong ke perahu. Atas wahyu Allah nabi Nuh diperintah Allah untuk menyelamatkan hanya 40 pasangan.
Uniknya, jika kepegang tangan kanan nabi Nuh berarti jenisnya laki-laki, sedangkan jika tangan kiri maka jenisnya perempuan. Masing-masing 1 pasangan.
Perahu tersebut mengambang selama 6 bulan(10 Rojab- 10 Asyuro) pada saat banjir bandang.
Jadi, kita semua(manusia sekarang) adalah anak dari nelayan.
Selanjutnya setelah selamat selama 6 bulan, nabi Nuh merasa bahagia lalu solat.
Karena sudah puas, nabi Nuh wafat.
Sudah menjadi sunnatillah, jika sudah bahagia dan puas, nyawa kita diambil.
Iblis tak pernah puas lalu Iblis pun menggoda manusia lagi. Setelah banyak yang terjaring godaan iblis, baru diutuslah seorang utusan yaitu nabi Hud AS. Sama hal nya dengan nabi Nuh, nabi Hud mengeluh dan minta agar umatnya yang kafir dihancurkan.
Hanya nabi Muhammad yang tidak ada penghancuran total. 
Apa sebabnya?
Sebab Kanjeng Nabi tidak mengeluh dan tidak meminta Allah untuk dihancurkan umat-umat beliau yang kafir.

Lalu apa perbedaan antara musibah dan penghancuran total?
Jika penghancuran total hanya menimpa orang-orang kafir saja.
Contoh : zaman nabi Nuh, zaman nabi Hud.
Sedangkan musibah bisa mengenai umat islam maupun orang kafir.
Sekali lagi, Umat Nabi Muhammad SAW itu sangat istimewa karena tidak ada penghancuran total, sebab nabi Muhammad adalah rohmatan lil ‘alamiin.

Kembali ke cerita nabi Nuh:
Diantara yang tenggelam saat banjir bandang adalah Istri yang kedua dan putra beliau yang bernama Kan’an.
Perlu diketahui, putra beliau ada 4(semuanya laki-laki) :
1. Sam(سام)
2. Ham (حام)
3. Yafis(يافس), yang memberi keturunan bernama Juj Ma’juj
4. Kan’an (yang kafir dan tenggelam)

Kembali ke ayat 15 : 
فَأَنجَيْنَٰهُ وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
"Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia".

Perahu nabi Nuh merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah, karena dengan ombak yang begitu dasyat, perahu tersebut tidak terseret.
Waktu itu, sempat nabi Nuh menghampiri putranya Kan’an untuk memintanya naik ke perahu. Tapi dasarnya dia belum mendapat hidayah, dia bilang kalau dia akan lari ke gunung. Walaupun nabi Nuh sudah mengingatkan bahwa sekarang tidak akan bisa lari dari banjir, kecuali naik di perahu. Setelah beberapa waktu Kan’an sudah tenggelam, tapi cara Allah agar nabi Nuh tidak bersedih adalah antara nabi Nuh dan Kan’an dihalang-halangi ombak. Saat Kan’an tenggelam nabi Nuh tidak melihatnya.
Lalu setelah mengetahui bahwa putranya tenggelam, nabi Nuh mengadu kepada Allah,” Mengapa anak saya tenggelam gusti? Padahal dia keluargaku?”
“Dia bukanlah keluargamu.... Dia kafir”, jawab Allah.
Akhirnya nabi Nuh pasrah dan menerima bahwa anaknya tenggelam terseret ombak banjir bandang.
~والله اعلم بالصواب~

TANYA JAWAB PASCA PENGAJIAN
1. Bagaimana hukumnya menanam “Ari-ari” ? adakah do’a khusus saat menguburnya?
Jawab :
Boleh dan ada do’anya.
2. Bagaimana hukum memasang foto-foto yang bernyawa seperti manusia, hewan di didinding rumah?
Jawab :
Sebagaimana anjuran dan dawuh para ulama’ sepuh, tidak diperbolehkan memasang foto-foto bernyawa di dinding. Sebab Malaikat rohmat tidak akan memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar-gambar bernyawa.
3. Bagaimana hukum memperjual belikan patung?
Jawab :
Jika hanya untuk bahan bakar boleh. Jika untuk sesembahan ya jelas tidak boleh.
4. Bagaimana hukum memakai cadar?
Jawab :
Baik, jika memang benar-benar bisa rapat dalam bercadar.
Bu Aisyah RA itu tertutup smuanya kecuali mata saja. Menurut pendapat Imam Syafi’i aurat wanita jika didalam solat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan, sedangkan untuk luar solat seluruh badan atau tubuh.
Menurut pendapat Imam Hanafi, aurat wanita diluar solat itu semua badan kecuali wajah dan telapak tangan.

Kamis, 13 Desember 2018

Surat Al Ankabut Ayat 9-11

SURAT AL ANKABUT 9-11
Dalam Pengajian Tafsir Jalalain Jumu’ah Pagi
Oleh KH Sya’roni Ahmadi Kudus

والّذينَ امنوْا وعملوا الصالحات لندخلنّهم في الصالحين
Gambaran Orang-orang Sholeh
Dalam pengajian minggu lalu telah diterangkan tentang definisi “Amal soleh”. Amal soleh adalah seimbang antara hubungan dengan Allah dan hubungan terhadap sesama manusia. Jadi orang soleh adalah orang yang ibadah kepada Allah bagus juga hubungan terhadap sesamanya baik.

Lalu apa to keuntungan menjadi orang soleh? 
K Sya’roni Ahmadi menerangkan bahwa "orang soleh itu dido’akan seluruh umat islam sedunia".

Apa buktinya ?
“Jika orang islam saat solat tidak mendo’akan orang-orang soleh, maka solatnya tidak sah”. 
Mengapa demikian ?
“Ketika kita tahiyat, kita membaca " السلام علينا و علی عباد الله الصالحين"
Naah....inilah adalah keistimewaan orang soleh.

Contoh lain:
Ketika nabi Yusif diangkat menjadi raja Mesir. Beliau berdo’a:
رب قد اٰتيتني و علمتني من تاويل الاحاديث فاطر السموات والارض توفني مسلما والحقني بالصالحين
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugrahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang soleh”
Seorang yang sudah tingkatannya nabi saja berdoanya minta diwafatkan dalam keadaan islam dan dikumpulkan dengan orang-orang soleh. Ini menunjukkan bahwa betapa istimewanya menjadi orang soleh. Selain itu, nabi Ishaq, nabi Ya’qub dan nabi Ibrohim juga do’anya sama yaitu dijadikan orang soleh.

*Jadi kesimpulannya bahwa orang soleh itu istimewa karena dido’akan orang islam sedunia ketika solat. Padahal jumlah umat islam sedunia milyaran bahkan lebih. Inilah luar biasanya.

Cara menjadi orang Soleh
Beberapa cara agar menjadi orang soleh diantaranya :
*Jangan menghina atau mengejek orang lain.
*Berusaha berbuat baik, jika sudah bisa, maka belajar syukur.
*Ngaji, belajar, dll.

Contoh :
Kisah Imam Syafi’i dan Pecut
Imam Syafi’i adalah seorang yang sangat luar biasa dan wafat pada usia tergolong muda yaitu 54 tahun. Beliau khatam al Qur’an 1x sehari diluar bulan Romadhon dan 2x di bulan Romadhon.
Suatu ketika dalam perjalanan naik kuda, pecut beliau terjatuh, lalu ada orang katakan namanya Nasir(penulis) mengambilkan pecut beliau yang terjatuh tadi. Lalu Imam Syafi’i memberi upah 10 dinar. Jika 1 dinar adalah emas 4 gram, 1 gram berapa ratus ribu ? Berapa jika 10 dinar?
Padahal Cuma mengambilkan pecut saja. Tapi apa rahasianya ?
Nasir bertanya kepada Imam Syafi’i,” Wahai Imam Syafi’i.... saya hanya mengambilkan pecut saja, tetapi engkau memberi upah yang sangat banyak kepadaku..”
“Pahalanya masih banyak kamu Nasir.... Saya memberi upah karena kau tolong, sedangkan kau menolongku dengan ikhlas“, Jelas Imam Syafi’i.
Begitu hebatnya tingkatan Imam Syafi’i, tapi masih merasa rendah.
~#~

Jadi, orang baik itu tidak akan mengaku dirinya baik dan berkumpul dengan orang soleh adalah salah satu obat hati.
Orang soleh itu senang atau suka terhadap sesama orang soleh. Sedangkan orang jelek(perbuatannya) itu tidak suka terhadap orang jelek. Contoh : Ada copet  kecopetean. Seketika dia marah, jadi orang jelek dengan sesama itu tidak suka, walaupun jika suka itu sifatnya hanya sementara.

Gambaran orang munafik 
Pembahasan selanjutnya adalah tentang orang munafik  : 
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَٰلَمِين
"Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu". Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?"

Macam-macam kufur itu ada 4 :
1. Kufur ingkar yaitu hatinya tidak percaya adanya Allah dan mulutnya juga tidak pernah membenarkan atau mengakuinya.
2. Kufur Juhud yaitu kufurnya Iblis.
Iblis itu mengakui adanya Allah tapi mulutnya tidak mau mengucapkan. Iblis itu sangat sombong, dia tidak mau bersujud kepada nabi Adam karena dia merasa lebih mulia dari nabi Adam.  
3. Kufur Inad yaitu kufur karena tekanan.
Contoh: Kufurnya paman nabi, Abu Tholib.
Beliau adalah orang yang merawat nabi dengan sangat telaten, sungguh-sungguh, membenarkan ajaran Kanjeng nabi. Ketika hendak wafat yaitu usia 87 tahun, nabi mendatangi Abu Tholib.
“Paman, jika engkau mau membaca syahadat... nanti di akhirat saya tanggung semuanya”, kata Nabi kepada pamannya.
Setiap Abu Tholib mau mengucapkan kalimat syahadat, tangan Abu Jahal sudah siap menjotos Abu Tholib,” Apakah kau akan meninggalkan agama nenek moyang kita Bani Muthollib?” ancam Abu Jahal.
Lagi-lagi Nabi menuntut pamannya untuk kedua kalinya, tetap saja diancam oleh Abu Jahal. Sampai akhirnya Abu Tholib tak sempat membaca syahadat di akhir hayatnya. Lalu Abu tolib meninggalkan pesanan yang artinya,” Aku yakin agama nabi adalah agama yang paling bagus, jikalau aku tidak takut dimusuhi saudara-saudara dan teman-temanku aku sudah masuk agamamu Nabi...makanya aku berpesan, “ Berjuanglah terang-terangan selama aku belum dikubur, jangan pernah takut...”
Nah, kafir yang semacam inilah namanya kufur inad atau kufur karena tekanan.
3. Kufur Nifaq yaitu mulutnya mengakui Allah, melakukan kewajiban-kewajiban seperti solat, zakat, puasa dan ibadah-ibadah lainnya layaknya orang islam biasa tetapi hatinya ingkar dan tidak mengakui.

َمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَٰلَمِين
Orang munafiq dizaman nabi itu jika solat jama’ah pas di belakang nabi. Beliau sampai tidak tahu kalau orang tersebut adalah orang munafiq sampai Allah memberi tahu mana-mana yang munafiq. 
Saat orang munafiq diganggu orang-orang kafir atau mendapat fitnah dari mereka  seolah-olah merasa sudah merasakan siksa Allah padahal sama sekali mereka belum pernah merasakannya. Anehnya ketika mereka ditolong Allah justru mereka merasa satu golongan dengan mereka.
Selain itu, diterangkan juga mengenai sifat orang-orang munafiq saat mengikuti peperangan.
Dalam peperangan itu pasti ada kalah dan menang. Ketika perang Badar orang islam menang dan dipimpin Kanjeng Nabi. Jika menang kan kita memperoleh harta rampasan perang. Nah... orang munafiq itu sifatnya jika menang, mereka mendekati Nabi, giliran kalah mereka kabur karena takut dibunuh.

Siksa Untuk Orang Munafiq
Kelak orang munafiq itu bertempat di neraka paling bawah.
Dalilnya : 
انَّ المنافقين في الدّرك الاسفل من النّار
Berbicara tentang siksa, diterangkan bahwa siksa Allah yang paling ringan adalah neraka Jahannam. Sedangkan neraka paling berat adalah neraka Hawiyah(untuk orang kafir dan munafiq).

*Neraka itu ada 7 tingkatan, yaitu :
1. Neraka jahannam = panasnya 70x api dunia
2. Neraka Ladzo = panasnya 70x dari neraka Jahannam/ 70x70 api dunia.
3. Neraka Huthomah = panasnya 70x dari neraka Ladzo/ 70x70x70 api dunia.
4. Neraka Sa’ir = panasnya 70x dari neraka Huthomah/ 70x70x70x70api dunia.
5. Neraka Saqor = panasnya 70x dari neraka Sa’ir
6. Neraka Jahim = panasnya 70x dari neraka Saqor
7. Neraka Hawiyah = panasnya 70x dari neraka Jahim dan ini untuk orang-orang munafiq dan orang kafir.

Jadi, sebagai umat islam, jangan sampai menyimpan kejelekan-kejelekan dalam hati karena Allah Maha Mengetahui.
*Manusia itu diberi 2 hal oleh Allah, yaitu akal dan nafsu.
Jika nasfu = mengarah pada kejelekan, sedangkan akal mengarah pada kebaikan.
Saat nafsu mengajakmu untuk berbuat jelek, katakan kepada nafsu,” Allah itu Maha tahu.. Disembunyikan bagaimanapun, Allah tahu apa saja”.

Cerita antara Kyai dan santri.
Suatu hari ada seorang kyai yang menantang santrinya.
Dawuh kyai, "Ini saya kasih 10 ayam, sembelihlah ditempat dimana kalian tidak terlihat siapa-siapa"
Mulailah para santri mencari tempat, ada yang di belakang rumah, di dekat kolam dll. setelah selesai dan semua berkumpul, para santri membawa ayam yang sudah disembelih kecuali 1 santri.
"Lho, kok ayammu masih hidup Le?" tanya Kyai
"Maaf yai... Saya tidak menemukan tempat Kyai.. soalnya dimana-mana Allah Tahu, di kamar mandi sekalipun."
Nah..Santri yang inilah pemenangnya.
~#~
Jadi, dimanapun kita berada, Allah tahu.
Sebagaimana sebagai latihan melatih nafsu ajaran kanjeng nabi kepada Sayyidatina Aisyah sebelum tidur sebaiknya membaca:
1. Al Ikhlas 3x, dan
2. Istighfar atau memintakan ampun kepada umat islam sejagat(diniati taubat).
Dalil: حاسبوا انفسكم قبل ان تُحاسَبُوْا 

#TANYA JAWAB PASCA PENGAJIAN#
1. Apakah ada hadis atau pendapat ulama’ bahwa Ashabul Kahfi masih hidup sampai sekarang?
Jawab :
Ashabul Kahfi dalam surat al Kahfi diterangkan bahwa mereka adalah para pemuda, betapa takwanya mereka kepada Allah tetapi mereka hidup dalam situasi kerajaan dengan raja yang sangat dzolim.
Jumlah mereka ada perselisihan atau khilafiyah : 
Pendapat pertama, jumlahnya 8 (7 pemuda dan 1 anjing).
Pendapat lain, jumlahnya 6 (5 pemuda dan 1 anjing).
Tetapi menurut qoul atau pendapat mu’tamad, jumlahnya ada 8(7 pemuda dan 1 anjing).
Ini diterangkan dalam surat Al Kahfi dan lamanya adalah 309 tahun.
Berbicara tentang waktu, K Sya’roni Ahmadi menerangkan terkait perbedaan tahun hijriyah dan tahun miladiyyah.
Tahun hijriyah adalah tahun sejak hirrahnya Nabi Muhammad SAW, sedangkan tahun miladiyyah adalah tahun sejak lahirnya nabi Isa AS. 
Rumus :
Setiap 300 tahun miladiyah = 309 tahun hijriyah, dengan kata lain,
setiap 100 tahun miladiyah = 103 tahun hijriyah, dengan kata lain
setiap 33 tahun miladiyah = 34 tahun hijriyah.
Maka nabi Muhammad SAW wafat saat usia 63 tahun(Hijriyah)dan 61 tahun Miladiyah.
Lalu pertanyaanya, apakah mereka(ashabul kahfi) masih hidup ?
Secara umum, orang yang memperjuangkan agama Allah tidak pernah mati.
Dalil terdapat dala surat Ali Imron : (juz 4)
ولا تحسبنَّ الَّذِين قتلوا في سبيل الله امواتا بل احياء ولكن لا تشعرون 
Lafadz “احياءٌٰ(hidup)” dalam ayat ini bukanlah hidup di dunia tetapi di alam barzah.
Sama halnya dengan Ashabul Kahfi. Mereka sejatinya masih hidup tetapi tidak di dunia.
2. Bersentuhan dengan mertua yang lawan jenis, apakah membatalkan wudhu?
Jawab : Tidak, mertua termasuk mahrom artinya orang yang termasuk haram dinikah. Tetapi jika istri mudanya bapak dan bapak meninggal itu boleh dinikah.
3. Mencium istri disaat puasa tanpa rasa syahwat boleh tidak?
Jawab : Boleh




   

Minggu, 09 Desember 2018

SURAT AL ANKABUT AYAT 7-8

SURAT AL ANKABUT 7-8
Dalam Pengajian Tafsir Jalalain Jumu’ah Pagi
Oleh KH Sya’roni Ahmadi Kudus
Menafsiri al qur’an itu ada 4 tingkatan :
1. Dzohiron(ظاهرا) tapi juga
2. Baathinan(باطنا),
3. Sirron (سرا) bahkan
4. Sirrus sirri(سر السر)
Maksud pernyataan diatas adalah jika kita ingin membaca tafsir suatu ayat Al Qur'an tidaklah cukup hanya menafsiri secara dzohir atau letterlijk, melainkan secara baathinan(makna kandungannya) bahkan rahasia dari ayat tersebut. Tujuannya agar pemahaman kita tidak sebatas makna umum saja tetapi mengetahui kandungan serta rahasia ayat, sehingga hati itu mantap.

Dimulai dengan ayat ke 7 surat Al Ankabut


Gambaran Orang Mukmin yang Beramal Sholeh
والذين امنوا وعملوا الصلحت لنكفرنّ عنهم سيئاتهم ولنجزينّهم احسن الذين كانوا يعملون
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”

Ayat inj menerangkan bahwa orang mukmin(yang taqwa) yang amal atau perbuatannya bagus maka : (tafsir dzohiron)
1. Dosanya dihapus
2. Diberi balasan dengan balasan yang paling baik melebihi amal perbuatannya.
Jika ayat hanya ditafsiri secara dzohir atau luarnya saja maka tidak akan mengena di hati, sehingga perlu ditafsiri secara baathinan(kandungan ayat) mengenai apa itu amal soleh.

Lalu definisi amal soleh itu apa ?
Definisi Amal Soleh(tafsir baathinan) yaitu:
القائم بحقوق الله وحقوق الادمىّ
Artinya : Seimbang antara haqqullah(hubungan dengan Allah) dan hak adam(hak-hak dalam berhubungan manusia dengan sesama manusia)
Dengan kata lain, amal soleh itu ibadahnya bagus dan sosialnya kepada sesama juga bagus(tidak menyakiti).

Macam-macam Kesalahan atau Dosa
ولنجزينّهم احسن الذين كانوا يعملون
Manusia itu pasti punya salah kecuali nabi dan rosul, dalinya :
كل بنى ادم خطاء وخير الخطاء التواب
“Semua manusia (kecuali nabi dan rosul) pasti punya salah dan sebaik-baik salah adalah taubat”

Berkaitan dengan hadis diatas, berikut akan dijelaskan mengenai macam-macam kesalahan atau dosa.
Kesalahan/Dosa itu ada 2 macam :
1. Kesalahan yang sampai pada kekufuran/ kemusyrikan

Kesalahan macam ini tidak akan diampuni sampai taubat dan taubatnya adalah membaca Syahadat.

2. Kesalahan non-kemusyrikan
Kesalahan atau dosa jenis ini dibagi 2, yaitu :
a. Dosa Besar
Definisi : Dosa yang ada ancamannya
Contoh : Zina, menuduh zina, mabuk-mabukan dan lain sejenisnya.
b. Dosa Kecil
Definisi : Dosa-dosa yang tidak ada ancamannya

Naah...hal terpenting bagi umat islam adalah berhati-hati jangan sampai melakukan perbuatan yang bisa sampai pada kekufuran. Jika sudah bisa menjauhi perbuatan yang menyebabkan kemusyrikan maka kita harus bisa menjauhi dosa-dosa besar. Jika sudah bisa menjauhi dosa-dosa besar maka Allah akan melebur atau menghapus dosa-dosa kecil kita.
Hal ini diterangkan dalam surat An Nisa’ : 31(juz 5)
ان تجتنبوا كبائر ما تنهون نكفر عنكم سيّئاتكم ويغفرلكم ذنوبكم
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu..”
*Kuncinya adalah tidak berbuat kemusyrikan dan menjaga dari perbuatan dosa besar, maka dosa-dosa kecil kita diampuni secara otomatis walaupun tidak bertaubat.

Berikut ada cerita mengenai dosa besar.
~#~
Obrolan Kang Badrun dan Kang Na’im part2(penulis)
Pasca hujan deras Kang Badrun dan kang Na’im sedang ngopi di warung angkringan dekat masjid sambil diskusi ringan.
Kang Badrun tiba-tiba tanya,”Jika ada orang Islam meninggal sedangkan masa hidupnya pernah melakukan dosa besar. Nanti masuk surga apa neraka?”. “Dosa besarnya menerima pengampunan tidak? Sudah bertaubat belum?”tanya balik kang Na’im
“jika belum taubat Kang ?”,tanya kang Badrun
“Jika belum, dia dido’akan orang lain tidak?”, jawab Kang Na’im
“Ya dido’akan Kang.....”
“jika dido’akan dan diampuni Allah maka surga .....”, jelas Kang Na’im kepada Kang Badrun
“Oh gitu ya kang... terima kasih yo Kang, ngopi meneh yo kang ”, sahut kang Badrun menutup percakapan.
~#~
Dari cerita diatas, disimpulkan bahwa walaupun ada orang yg mati tapi hidupnya suka melakukan dosa-dosa besar itu bisa diampuni dengan taubat atau didoakan orang lain.
Simbah K Arwani dan Mbah Hisyam adalah ulama’ yang do’anya mustajab, sehingga banyak orang yang meminta dido’akan beliau-beliau, terlebih orang yang sudah meninggal.

Contoh lagi(dari penulis) : Misal Pak Bejo adalah warga kampung Saribejo. Dalam masa hidupnya sering kali melakukan dosa-dosa besar, suka mabuk-mabukan, judi dll. Lalu meninggal dalam keadaan belum bertaubat. Saat solat jenazah Kyai Turmudzi ikut mensolati dan mendoakan pak Bejo. Dalam hal ini Kyai Turmudzi adalah kyai yang do’anya mandi alias mustajab. Bisa saja karena doa beliau Allah mengampuni dosa pak Bejo.

Jadi, kesalahan atau dosa yang tidak akan diampuni adalah dosa musyrik, kecuali dia taubat(syahadat) dan mendoakan orang kafir/ musyrik hukumnya tidak boleh.
Dalilnya dalam surat an Nisa’ : 48(juz 5)
انّ الله لايغفر ان يشرك به ويغفر ما دون ذلك
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukanNya(syirik), dan Dia mengampuni dosa yang selain (syirik)”

PENTINGNYA HUBUNGAN SESAMA MANUSIA(HAK ADAM)
Cerita Mayat yang Masih Punya Hutang

Suatu ketika Kanjeng Nabi mendatangi upacara pelepasan jenazah, Nabi diminta untuk mensolati jenazah tersebut. Nabi tidak bertanya tentang dosa kepada Allah, tetapi nabi bertanya tentang hak adam,” apakah mayyit ini punya hutang ?”
“Ya wahai Kanjeng Nabi... si mayyit punya hutang 1 dinar”, jawab salah satu sohibul janazah
Setelah mengetahui bahwa si mayyit masih punya hutang, Kanjeng nabi berkata,”Solatilah sendiri temanmu itu....” Kanjeng nabi tidak mau mensolati jenazah tersebut.
Sampai-sampai Sayyidina Ali, orang yang tidak kaya tetapi kasih sayangnya kepada teman sangat luar biasa, lalu beliau menanggung hutang si mayyit.
Nabi baru bersedia untuk mensolati(mendo’akan) si mayyit tersebut.
~#~
Cerita diatas memberi ibroh/pelajaran bahwa hubungan sesama manusia(hak adam) itu sangat penting, seperti hutang piutang dll. Saking pentingnya Nabi tidak menanyakan perihal hubungan kita kepada Allah, melainkan justru hubungan kepada sesama manusia. Karena Allah itu maha Pemurah, sehingga hubungan kepada Allah itu ringan, sedangkan hubungan sesama manusia itu berat karena manusia tidak memiliki sifat pemurah.
Tafsir diatas bukan tafsir secara dzohir saja, tetapi sudah sampai batinan bahkan sirran(rahasia).

Sekarang berlanjut pada ayat ke-8 surat al Ankabut
Birrul Walidain(Berbakti kepada Orang Tua)
ووصّيْنا الانسان بوالديه حسنا وان جاهداك لتشرك بيْ ما ليس لك به علم فلا تطعهما اليّ مرجعكم فانبّئكم بما كنتم تعملون
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”

Ayat ke 8 dari surat ini menerangkan tentang kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua.

Lalu cara berbakti kepada kedua orang tua itu seperti apa?
*Cara berbakti kepada kedua orang tua ada 2 macam :
1. Jika orang tua masih hidup
Sebagaimana dalam surat Al Isro’ : 23 (juz 15)
وبالوالدين احسانًا امّا يبلغنّ عندك الكبر احدهما او كلاهما افٍّ ولا تنهر هما وقل لهما قولًا كريْمًا
“Dan hendaklah berbuat baik kepada bapak ibuk. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharanaanmu, maka jangan sekali-kali engkau katakan kepada mereka perkataan “Ah” dan jangan engkau bentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”

Jika kedua orang tua masih hidup, maka cara berbaktinya dengan mengikuti atau mentaati apa yang menjadi kehendak dan kesukaan orang tua. Tetapi jika sampai orang tua menyuruh pada hal-hal yang bisa menyebabkan kemusyrikan, maka tidak boleh diikuti.

Contoh: (tafsir baathinan)
Ketaatan Sa’ad bi Abi Waqos kepada Ibunya
Sa’ad bin Abi Waqos adalah sahabat Nabi, sedang ibunya kafir. Ketika sang ibu mendengar bahwa Sa’ad mengikuti ajaran Kanjeng nabi, sang ibu menyuruh untuk keluar dari islam. Lalu nabi mendengar kasus tersebut dan Sa’ad meminta pendapat kepada beliau,” Bagaimana ini Kanjeng nabi?  Ibu menyuruh untuk keluar dari Islam... apa yang harus saya lakukan?”
“Tetap islam, tidak boleh murtad”. Jawab Nabi
Lalu sang ibu tanya lagi,“ Bagaimana Sa’ad? Kamu masih islam?”
“Ya bu, saya masih tetap islam...”jawab Sa’ad
“ Jika kamu masih islam, aku tidak mau mengakui kau sebagai anakku lagi..”jawab Ibu
Lalu Sa’ad konsultasi kepada Nabi,” Bagaimana ini Nabi... Ibu tidak mau mengakui saya sebagai anaknya jika saya tetap islam..”
“Tetap islam Sa’ad....tetapi Ibu tetap dihormati dan kamu harus melakukan apa yang menjadi kewajiban kamu seperti biasanya, buatlah masakan buat Ibu...”jelas Nabi
Sa’ad pun pulang dan lagi-lagi sang Ibu tanya,” Bagaimana Sa’ad? Kau masih islam?”
“Iya Ibu....”jawab Sa’ad
“Jika kamu tetap islam, aku akan mogok makan...” jawab sang Ibu.
Lalu nasehat nabi kepada Sa’ad bin Abi Waqos adalah agar tetap menghormati ibunya tetapi tidak mengikuti perintah ibunya perihal kafir/musyrik.
~#~
Jadi, jika Bapak Ibu kafir maka anak wajib tetap hormat. Lebih-lebih jika bapak ibu islam, berbaktinya harus bener-bener.

2. Jika orang tua sudah meninggal
Cara : Dido’akan dan hadiahkan bacaan fatihah minimal setelah solat agar disana mendapat kenikmatan.
Dido’akan اللهمّ اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه"
Dalil :
وقل ربّ ارحمهما كما ربّيانيْ صغيْرًا
“Dan ucapkanlah,” wahai Tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku dimasa kecil”.

Ada sesuatu yang indah disini, yaitu jika kita sodaqoh kepada faqir miskin atau amal di kotak amal masjid jangan lupa untuk menghadiahkan kepada bapak atau ibu yang sudah meninggal(istilahnya diikutkan).
Contoh : Misal Kita sodaqoh 10.000 ke kotak amal masjid, dalam hati kita krentek atau niat,”Ini untuk Bapak...”, atau “ Ini untuk Ibu....”.
Lalu jika ada yang tanya" mana dalilnya ?"
Berikut adalah dalil sodaqoh untuk orang meninggal :
تصدّقوا لانفسكم وامواتكم فان تعذّروا فبايات القران فان تعلموا بمغفرة
Shodaqohlah untukmu dan orang yang sudah meninggal, jika tidak mampu(punya uang) maka bacakan al Qur’an, dan jika tidak fasih baca al Qur’an maka doakan mintakan ampunanNya.(Hadis Shohih)

Jika orang tuanya kafir maka hukumnya tidak boleh mendoakan mereka, sehingga jika kita dikaruniai orang tua yang islam (muslim) adalah suatu kenikmatan yang luar biasa dan harus disyukuri dengan bakti kepada keduanya sungguh-sungguh.

Jadi secara umum, mendoakan orang kafir itu tidak boleh.
# والله اعلم بالصواب#

“TANYA JAWAB PASCA PENGAJIAN”
1. Apakah bersiul adalah kebiasaan jahiliyah ? bolehkah kita melakukannya?
Jawab :
Bersiul dalam al Qur’an disebutkan dalam surat Al Anfal : 35(juz 9)
وما كان صلاتهم عند البيت الّا مكاءً وتصديةً
Dan solat mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan..
Jadi, bersiul adalah kebiasaan orang jahiliyah dan itu adalah cara orang kafir dalam beribadah di Masjidil Harom.

2. Apakah saat memegang al Qur’an harus dalam keadaan suci?
Pernah suatu saat, saya  menemukan al Qur’an yang berada di tempat yang bukan semestinya sedangkan saya dalam keadaan tidak punya wudhu, ini hukumnya bagaimana?
Jawab:
Membaca al Qur’an itu tidak wajib punya wudhu, jika wudhu lebih sempurna.
Jika memegang al Qur’an, menurut madzhab 4 sepakat harus punya wudhu. Tetapi jika dalam keadaan darurat boleh.
Contoh : Amir sedang berjalan di suatu parkiran mobil, tiba-tiba dia melihat ada al Qur’an di parkiran(di tanah). Posisi si Amir sedang tidak punya wudhu, maka seketika itu boleh mengambil al Qur’an tersebut dengan diniati menghormati al Qur’an.

3. Apakah waswas bisa menyebabkan kafir ? lalu bagaimana cara mengatasi waswas?
Jawab:
Penyakit waswas untuk urusan aqidah atau keyakinan adalah mengkhawatirkan, tetapi tidak sampai kafir.
Waswas itu kadang saat kita Takbirotul Ihrom, kita digoda dengan rasa waswas sehingga takbirotul ihromnya diulang-ulang. Cara mengobatinya : Dipaksa atau dilawan.
Contoh lagi : dalam hati saat solat atau wudhu.”Sah tidak ya?”
Jawab dengan mantap,”SAH....”
Syaitan itu dilawan jangan dituruti, cara menghilangkan waswas itu dari diri sendiri dan memang harus dipaksa.

4. Apakah maksud dari do’a “اللهم طول عمورنا”?
Jawab :
Umur itu tidak berkurang, tetapi dikurangi.
Lafadz “طول عمورنا “ bermakna bukan pada panjangnya waktu. Terkait lamanya waktu sudah ditentukan dan digariskan oleh Allah.
Jadi “طول عمورنا” bermakna pada barokahnya umur/ usia, misalkan hidupnya selalu bermanfaat kepada masyarakat atau orang banyak.

Sabtu, 08 Desember 2018

SURAT AN ANKABUT AYAT 4-6


SURAT AL ANKABUT 4-6
Dalam Pengajian Tafsir Jalalain Jumu’ah Pagi
Oleh KH Sya’roni Ahmadi Kudus


ام حسب الذين يعملون السيئات ان يسبقونا ساء ما يحكمون
Ayat ke 4 ini menerangkan anggapan yang salah dari orang-orang kafir Makkah.
Mereka(orang-orang kafir) mengira bahwa perbuatan-perbuatan kita di dunia ini tidak ada laporan atau catatannya.
Hari kiamat, yaitu hari dimana manusia dibangkitkan dan bumi dihancurkan lalu Allah ciptakan bumi yang baru. Sebagaimana dalam ayat :
يوم تبدل الارض غير الارض
“Yaitu pada hari(kiamat) dimana bumi diganti dengan bumi yang lain..”
Lalu manusia dari zaman nabi Adam sampai manusia terakhir nanti dibangkitkan dan dikumpulkan di padang Mahsyar. Uniknya, manusia akan mengelompok dan yang menggiring adalah api neraka, jadi mau tidak mau manusia akan tergiring dan tak bisa mengindar. Indahnya lagi adalah antara orang kafir dan orang islam masing-masing ada tandanya. Jika orang Islam maka wajahnya tampan dan berseri-seri sedangkan orang kafir wajahnya hitam dan gelap. Sebagaimana dalam ayat :
يوم تبيض وجوه وتسود وجوه
Manusia itu selalu riwil dalilnya :
وكان الانسان اكثر شيئ جدلا
Amal-amal manusia itu mulai dicatat ketika menginjak baligh. Kelak semua catatan amal kita pasti ketahuan dan nanti buku catatan amal disebar di ‘Arsy dengan 2 klasifikasi yaitu :
1.             Jika diterima dengan tangan kanan maka surga.
2.             Jika diterima dengan tangan kiri maka neraka.
Begitupun orang islam yang amalnya walaupun sedikit dan banyak dosa maka akan menerima dengan tangan kanan. Maka dari itu, sebagai umat islam dianjurkan untuk rukun walaupun rumahnya sendiri-sendiri dan tidak usah saling menghina.
Saat pembagian raport catatan amal, saling lihat melihat. Yang nilainya bagus berkata  dengan bangga,” ini lho... nilaiku bagus”.
فاما من اوتي كتابه بيمينه فيقول هئم اقرئوا كتابيه
Misalkan ada orang islam yang perbuatannya jelek tetapi menjelang ajal dia taubat, maka catatan amalnya samar, sehingga taubat itu sangatlah penting.
Taubat itu sangat penting.
Semua manusia selain nabi dan rosul pasti punya salah. Dalilnya :
كل بنى ادم خطاء وخير الخطاء التواب
Makanya, ajaran Kanjeng Nabi kepada Siti Aisyah RA untuk selalu taubat sebelum tidur.
Berlanjut pada ayat ke 5:
من كان يرجوا لقاء الله فان اجل الله لات
Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang.”
Orang-orang islam itu rasa ingin bertemu Allah sangat luar biasa, maka dari itu para ulama’ atau orang-orang ‘alim saat meninggal maka mereka bahagia. Karena sejatinya mereka istirahat.
Cerita menjelang wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Salah satu  keunikan dan keindahan dari Kanjeng Nabi adalah hari dan tanggal lahirnya nabi sama dengan  wafatnya  beliau, yaitu hari senin menjelang fajar tanggal 12 Robi’ul Awwal.
Pada malam senin,  nabi sudah sakit-sakitan lalu bu Fatimah dipanggil dan beliau berpesan,” Nanti kalau ada tamu, tolong jangan boleh masuk”. Tetapi ada seorang tamu 1 yang memaksa untuk masuk bertemu nabi. Bersamaan dengan itu, nabi memanggil siti Fatimah,” Fatimah, biarkan tamu yang satu ini masuk”
Dan tamu tersebut adalah malaikat Izroil. Tanya nabi,” Apakah penjenengan kesini dalam rangka menjengukku ?”
“Tidak, saya sedang tugas wahai Nabi” jawab tamu tadi.
“Oh ya sudah, silahkan jika memang itu perintah Allah...” kata Nabi.
Lalu nabi meminta agar dipanggilkan malaikat Jibril, lalu datanglah Malaikat Jibril.
Luar biasanya Kanjeng nabi adalah disini. Nabi berpesan kepada Malaikat Jibr امتي امتي" Tolong jaga Umatku...”. Inilah kehebatan Nabi, diakhir hayatnya yang diingat adalah umatnya. Bukannya yang dititipkan adalah istri atau keluarga nabi tapi umat beliau.
Lalu siti Fatimah mendengar percakapan beliau bertiga dan seketika menangis. Lalu Nabi tahu dan berkata,” Mengapa kau menangis wahai anakku ?”
“Ini artinya kita akan berpisah wahai ayahku?” jawab Bu Fatimah.
“Jangan menangis, setelah aku nanti selanjutnya kamu.” Jelas nabi kepada bu Fatimah.
Bu Fatimah pun tersenyum setelah dijelaskan nabi. Dan memang jarak wafat nabi dengan bu Aisyah adalah Cuma 6 bulan.
Jadi, orang-orang islam yang baik itu, jika akan dicabut nyawanya maka terlihat bahagia karena Allah perlihatkan surga diakhir hayatnya. Begitupun sebaliknya jika orang kafir sebelum mati dilihatkan nerakanya, makanya mukanya sedih dan susah.#
Back to ayat 5:
وهو السميع العليم
Dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui”.
Terkadang manusia itu sering salah ucap seperti “Umurku masih bertambah...”. ungkapan  ini tidaklah benar. Ajal atau tempo itu sudah ditetapkan tidak bisa dimajukan ataupun dimundurkan. Batas ajal sudah pasti, hanya saja dikurangi.
Berlanjut ayat 6 :
ومن جاهد فانما يجاهد لنفسه  ان الله لغني على العالمين
“Dan barang siapa yang berjihad, sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh Allah maha kaya dari seluruh alam”
#JIHAD#
Secara bahasa maknanya berjuang, baik berjuang untuk musuh maupun diri-sendiri(nafsu).
Lafadz  فانما يجاهد لنفسه  memiliki makna bahwa orang yang berjuang/ jihad maka pahalanya akan kembali ke diri kita sendiri.
Lalu perjuangannya seperti apa ?
Berjuang disini yang dimaksud adalah bagaimana agar kita sendiri, istri, anak-anak kita juga keluarga, pembantu dan saudara kita tetap berada di jalan Allah.
Nah....kadang ada yang salah dalam memaknai jihad (جهاد). Jihad diartikan dengan berjuang dengan perang, bom atau hal-hal yang berbau kekerasan. Dengan alasan agar semua orang itu islam semua. Cara yang demikian adalah tidak benar.
Berjuang yang sesungguhnya adalah dengan mau’idzoh atau nasehat.
Biasanya orang-orang yang berpendapat bahwa jihad adalah perang karena mereka belum memahami makna pada ayat jihad. Sehingga hal ini perlu diluruskan.
Contoh pada ayat berikut :
يا ايها النبي جاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم
Wahai nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang munafiq dan berlaku keraslah kepada mereka..”
Pada ayat ini tidak boleh dimaknai atau ditafsiri secara dzohir saja, nanti bisa salah pemahaman, maka harus dimaknai secara batin, rahasia bahkan sirrus sirri.
Ayat diatas dalam al Qur’an hanya ada 2, yaitu :
1.             Surat At Taubah : 73 juz 10
2.             Surat at Tahrim   : 09 juz 28
Jika menyimpulkan bahwa ayat diatas adalah perintah untuk berlaku keras kepada orang-orang kafir dan munafiq maka itu adalah anggapan yang SALAH, karena Nabi Muhammad diperintah Allah untuk berlaku keras tapi Nabi Muhammad tidak bisa, justri dipuji oleh Allah. Hal ini mengisyaratkan bahwa berlaku lembut itu lebih baik.
Dalilnya dalam surat Ali Imron : 159 (juz 4),
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك
“Maka berkat rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu”,
dan surat al Qolam : 4(Juz 29)
وانك لعلى خلق عظيم
 Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur
“ La ya.... ini tak suruh keras malah tidak bisa, berarti orangnya baik, lembut “ kata Allah.
Sehingga kesimpulannya, “ Keras itu tidak wajib”.
Islam garis keras itu berlaku keras karena belum memaknai ayat secara penuh, mereka hanya memaknai secara dzohir saja.
Perlu diperhatikan bahwa dalam menafsiri ayat itu 4 tingkatan:
1.              Dzohiron(ظاهرا) tapi juga
2.             Baathinan(باطنا),
3.             Sirron (سرا) bahkan
4.             Sirrus sirri(سر السر)
Sebaliknya nabi Musa AS diperintah Allah untuk berlaku lembut kepada Fir’aun, tetapi tidak bisa.
فقولا له قولا لينا لعله يتزكى
Suatu ketika nabi Musa di istana, berhadapan dengan fir’aun. Dihadapan rakyatnya nabi Musa dikatakan orang gila oleh Fir’aun. Balas nabi Musa dengan mengatakan bahwa Fir’aun tidak punya akal.
Jika dipikir-pikir,  orang gila dengan orang tidak berakal lebih jelek mana? Orang gila masih berakal. Tetapi orang tidak berakal adalah ibarat hewan.
Nabi Muhammad itu lembut, tidak bisa keras. Sehingga cara berjihad yang benar adalah dengan nasehat dan kata-kata yang baik, bukan dengan kekerasan.
Berkaitan dengan jihad, dalam ayat berikut yaitu
وما كان المئمنون لينفروا كافة  فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين ولينذروا قومهم اذا رجعوا اليهم
Ayat ini menerangkan bahwa tidak semua harus pergi berperang, bentuk jihad lain adalah dengan menuntut ilmu/ memahami ilmu agama. 
Nabi ikut perang 27x dan tidak ikut perang 47x, selama perang nabi tidak pernah mau membunuh musuhnya. Perang itu, jika musuhnya sudah lari ya biarkan, tidak usah dikejar. Lebih-lebih waktu perang yang terakhir. Orang-orang kafir makkah diampuni semua dan tidak disuruh masuk islam. Padahal sahabat-sahabat nabi menyayangkan mengapa tidak disuruh masuk islam saja.
“Jika disuruh mengucap syahadat artinya masuk islamnya kerana tekanan dan paksaan, bisa-bisa munafiq” jelas Nabi.
Selang beberapa bulan, turunlah surat an- Nasr dan semua orang kafir makkah masuk islam berbondong-bondong. Barulah “Waah hebaaat sekali ya Kanjeng Nabi ....ternyata ini rahasianya. Luar biasa...” Puji para Sahabat setelah mengetahui hebatnya nabi.
Sekali lagi, nabi Muhammad itu lunak, lembut dan tidak keras sama sekali.
##
#TANYA JAWAB PASCA PENGAJIAN#
1.             Bagaimana tentang hukum arisan haji?
J : boleh, tetapi harus memakai aturan yang sehat. Arisan itu sama hal nya dengan hutang. Jadi jika sudah haji, ya tidak boleh kabur.
Sebaiknya, tidak usah hutang-hutangan perihal mau haji.
Haji itu jika kita bener-bener sudah mampu(من استطاع اليه سبيلا). Jika tidak mampu tidak perlu dipaksakan.
2.             Bumi, langit dari sab 1 sampai 7 isinya apa saja ?
J: Wallahu a’lam.
3.             Ditengah-tengah khotib jum’at sedang berkhotbah, ada seseorang yang dzikirnya kenceng sehingga mengganggu sekitar. Lebih utama manakah antara berdzikir dengan mendengar ?
J: wajib mendengarkan khotbah dan tidak boleh mengganggu.
4.             Bagaimana ketentuan do’a qunut juga terkait qunut nazilah ?
J: Baca doa qunut itu hukumnya Sunnah Ab’adh. Jika lupa atau meninggalkan disunnahkan untuk sujud sahwi.
Sedangkan qunut nazilah adalah qunut yang disunnahkan ketika ada cobaan yang menimpa orang islam secara keseluruhan(bukan perorangan).
Ketentuan doa qunut nazilah : dibaca saat solat subuh dan maghrib selama 1 bulan