SURAT AL ANKABUT 4-6
Dalam Pengajian Tafsir Jalalain Jumu’ah Pagi
Oleh KH Sya’roni Ahmadi Kudus
ام حسب الذين يعملون السيئات ان يسبقونا ساء ما يحكمون
Ayat ke 4 ini menerangkan anggapan yang salah dari orang-orang kafir Makkah.
Mereka(orang-orang kafir) mengira bahwa perbuatan-perbuatan kita di dunia
ini tidak ada laporan atau catatannya.
Hari kiamat, yaitu hari dimana manusia dibangkitkan dan bumi dihancurkan
lalu Allah ciptakan bumi yang baru. Sebagaimana dalam ayat :
يوم تبدل الارض غير الارض
“Yaitu pada hari(kiamat) dimana bumi diganti
dengan bumi yang lain..”
Lalu manusia dari zaman nabi Adam sampai manusia terakhir nanti
dibangkitkan dan dikumpulkan di padang Mahsyar. Uniknya, manusia akan
mengelompok dan yang menggiring adalah api neraka, jadi mau tidak mau manusia
akan tergiring dan tak bisa mengindar. Indahnya lagi adalah antara orang kafir
dan orang islam masing-masing ada tandanya. Jika orang Islam maka wajahnya
tampan dan berseri-seri sedangkan orang kafir wajahnya hitam dan gelap.
Sebagaimana dalam ayat :
يوم تبيض وجوه وتسود وجوه
Manusia itu selalu riwil dalilnya :
وكان الانسان اكثر شيئ جدلا
Amal-amal manusia itu mulai dicatat ketika menginjak baligh. Kelak semua
catatan amal kita pasti ketahuan dan nanti buku catatan amal disebar di ‘Arsy dengan
2 klasifikasi yaitu :
1.
Jika diterima dengan tangan kanan maka surga.
2.
Jika diterima dengan tangan kiri maka neraka.
Begitupun orang islam yang amalnya walaupun sedikit dan banyak dosa maka
akan menerima dengan tangan kanan. Maka dari itu,
sebagai umat islam dianjurkan untuk rukun walaupun rumahnya sendiri-sendiri dan
tidak usah saling menghina.
Saat pembagian raport catatan amal, saling lihat melihat. Yang nilainya
bagus berkata dengan bangga,” ini lho...
nilaiku bagus”.
فاما من اوتي كتابه بيمينه فيقول
هئم اقرئوا كتابيه
Misalkan ada orang islam yang perbuatannya jelek tetapi menjelang ajal dia
taubat, maka catatan amalnya samar, sehingga taubat itu sangatlah penting.
Taubat itu sangat penting.
Semua manusia selain nabi dan rosul pasti punya salah. Dalilnya :
كل بنى ادم خطاء وخير الخطاء التواب
Makanya, ajaran Kanjeng Nabi kepada Siti Aisyah RA untuk selalu taubat
sebelum tidur.
Berlanjut pada ayat ke 5:
من كان يرجوا لقاء الله فان اجل الله لات
“Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu
yang dijanjikan Allah pasti datang.”
Orang-orang islam itu rasa ingin bertemu Allah sangat luar biasa, maka dari
itu para ulama’ atau orang-orang ‘alim saat meninggal maka mereka bahagia. Karena
sejatinya mereka istirahat.
Cerita menjelang wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Salah satu keunikan dan keindahan dari
Kanjeng Nabi adalah hari dan tanggal lahirnya nabi sama dengan wafatnya beliau, yaitu hari senin menjelang fajar
tanggal 12 Robi’ul Awwal.
Pada malam senin, nabi sudah sakit-sakitan
lalu bu Fatimah dipanggil dan beliau berpesan,” Nanti kalau ada tamu, tolong
jangan boleh masuk”. Tetapi ada seorang tamu 1 yang memaksa untuk masuk bertemu
nabi. Bersamaan dengan itu, nabi memanggil siti Fatimah,” Fatimah, biarkan tamu
yang satu ini masuk”
Dan tamu tersebut adalah malaikat Izroil. Tanya nabi,” Apakah penjenengan
kesini dalam rangka menjengukku ?”
“Tidak, saya sedang tugas wahai Nabi” jawab tamu tadi.
“Oh ya sudah, silahkan jika memang itu perintah Allah...” kata Nabi.
Lalu nabi meminta agar dipanggilkan malaikat Jibril, lalu datanglah
Malaikat Jibril.
Luar biasanya Kanjeng nabi adalah disini. Nabi berpesan kepada Malaikat
Jibr امتي امتي" Tolong jaga Umatku...”. Inilah kehebatan Nabi, diakhir hayatnya yang
diingat adalah umatnya. Bukannya yang dititipkan adalah istri atau keluarga
nabi tapi umat beliau.
Lalu siti Fatimah mendengar percakapan beliau bertiga dan seketika
menangis. Lalu Nabi tahu dan berkata,” Mengapa kau menangis wahai anakku ?”
“Ini artinya kita akan berpisah wahai ayahku?” jawab Bu Fatimah.
“Jangan menangis, setelah aku nanti selanjutnya kamu.” Jelas nabi kepada bu
Fatimah.
Bu Fatimah pun tersenyum setelah dijelaskan nabi. Dan memang jarak wafat
nabi dengan bu Aisyah adalah Cuma 6 bulan.
Jadi, orang-orang islam yang baik itu, jika akan dicabut nyawanya maka
terlihat bahagia karena Allah perlihatkan surga diakhir hayatnya. Begitupun
sebaliknya jika orang kafir sebelum mati dilihatkan nerakanya, makanya mukanya
sedih dan susah.#
Back to ayat 5:
وهو السميع العليم
“Dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui”.
Terkadang manusia itu sering salah ucap seperti “Umurku masih
bertambah...”. ungkapan ini tidaklah
benar. Ajal atau tempo itu sudah ditetapkan tidak bisa dimajukan ataupun
dimundurkan. Batas ajal sudah pasti, hanya saja dikurangi.
Berlanjut ayat 6 :
ومن جاهد فانما يجاهد لنفسه ان الله لغني على العالمين
“Dan barang siapa yang berjihad, sesungguhnya jihadnya itu untuk
dirinya sendiri. Sungguh Allah maha kaya dari seluruh alam”
#JIHAD#
Secara bahasa maknanya berjuang, baik berjuang untuk musuh maupun
diri-sendiri(nafsu).
Lafadz فانما يجاهد لنفسه
memiliki makna bahwa orang yang berjuang/
jihad maka pahalanya akan kembali ke diri kita sendiri.
Lalu perjuangannya seperti apa ?
Berjuang disini yang dimaksud adalah bagaimana agar kita sendiri, istri,
anak-anak kita juga keluarga, pembantu dan saudara kita tetap berada di jalan
Allah.
Nah....kadang ada yang salah dalam memaknai jihad (جهاد). Jihad diartikan dengan berjuang dengan perang,
bom atau hal-hal yang berbau kekerasan. Dengan alasan agar semua orang itu
islam semua. Cara yang demikian adalah tidak benar.
Berjuang yang sesungguhnya adalah dengan mau’idzoh atau nasehat.
Biasanya orang-orang yang berpendapat bahwa jihad adalah
perang karena mereka belum memahami makna pada ayat jihad. Sehingga hal ini
perlu diluruskan.
Contoh pada ayat berikut :
يا ايها النبي جاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم
“ Wahai nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang munafiq dan berlaku
keraslah kepada mereka..”
Pada ayat ini tidak
boleh dimaknai atau ditafsiri secara dzohir saja, nanti bisa salah pemahaman,
maka harus dimaknai secara batin, rahasia bahkan sirrus sirri.
Ayat diatas dalam al Qur’an hanya ada 2, yaitu :
1.
Surat At Taubah : 73 juz 10
2.
Surat at Tahrim : 09 juz 28
Jika menyimpulkan bahwa ayat diatas adalah perintah untuk berlaku keras
kepada orang-orang kafir dan munafiq maka itu adalah anggapan yang SALAH,
karena Nabi Muhammad diperintah Allah untuk berlaku keras tapi Nabi Muhammad tidak
bisa, justri dipuji oleh Allah. Hal ini mengisyaratkan bahwa berlaku lembut itu
lebih baik.
Dalilnya dalam surat Ali Imron : 159 (juz 4),
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا
من حولك
“Maka berkat rahmat Allah, engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut kepada
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekitarmu”,
dan surat al Qolam : 4(Juz 29)
وانك لعلى خلق عظيم
“ Dan sesungguhnya engkau
benar-benar berbudi pekerti yang luhur”
“ La ya.... ini tak suruh keras malah tidak bisa, berarti orangnya baik,
lembut “ kata Allah.
Sehingga kesimpulannya, “ Keras itu tidak wajib”.
Islam garis keras itu berlaku keras karena belum memaknai ayat secara penuh,
mereka hanya memaknai secara dzohir saja.
Perlu diperhatikan bahwa dalam menafsiri ayat itu 4 tingkatan:
1.
Dzohiron(ظاهرا) tapi juga
2.
Baathinan(باطنا),
3.
Sirron (سرا)
bahkan
4.
Sirrus sirri(سر السر)
Sebaliknya nabi Musa AS diperintah Allah untuk berlaku lembut
kepada Fir’aun, tetapi tidak bisa.
فقولا له قولا لينا لعله يتزكى
Suatu ketika nabi Musa di istana, berhadapan dengan fir’aun. Dihadapan
rakyatnya nabi Musa dikatakan orang gila oleh Fir’aun. Balas nabi Musa dengan mengatakan bahwa Fir’aun tidak punya akal.
Jika dipikir-pikir, orang gila
dengan orang tidak berakal lebih jelek mana? Orang gila masih berakal.
Tetapi orang tidak berakal adalah ibarat hewan.
Nabi Muhammad itu lembut, tidak bisa keras. Sehingga cara
berjihad yang benar adalah dengan nasehat dan kata-kata yang baik, bukan dengan
kekerasan.
Berkaitan dengan jihad, dalam ayat berikut yaitu
وما كان المئمنون لينفروا كافة فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في
الدين ولينذروا قومهم اذا رجعوا اليهم
Ayat ini menerangkan bahwa tidak semua harus pergi berperang, bentuk jihad
lain adalah dengan menuntut ilmu/ memahami ilmu agama.
Nabi ikut perang 27x dan tidak ikut perang 47x, selama perang nabi tidak
pernah mau membunuh musuhnya. Perang itu, jika musuhnya sudah lari ya biarkan,
tidak usah dikejar. Lebih-lebih waktu perang yang terakhir. Orang-orang kafir
makkah diampuni semua dan tidak disuruh masuk islam. Padahal sahabat-sahabat
nabi menyayangkan mengapa tidak disuruh masuk islam saja.
“Jika disuruh mengucap syahadat artinya masuk islamnya kerana tekanan dan
paksaan, bisa-bisa munafiq” jelas Nabi.
Selang beberapa bulan, turunlah surat an- Nasr dan semua orang kafir makkah
masuk islam berbondong-bondong. Barulah “Waah hebaaat sekali ya Kanjeng Nabi
....ternyata ini rahasianya. Luar biasa...” Puji para Sahabat setelah
mengetahui hebatnya nabi.
Sekali lagi, nabi Muhammad itu lunak, lembut dan tidak keras sama sekali.
##
#TANYA JAWAB PASCA
PENGAJIAN#
1.
Bagaimana tentang hukum arisan haji?
J : boleh, tetapi harus memakai aturan yang sehat. Arisan itu sama hal nya
dengan hutang. Jadi jika sudah haji, ya tidak boleh kabur.
Sebaiknya,
tidak usah hutang-hutangan perihal mau haji.
Haji itu jika
kita bener-bener sudah mampu(من استطاع اليه سبيلا). Jika tidak mampu tidak perlu dipaksakan.
2.
Bumi, langit dari sab 1 sampai 7 isinya apa saja ?
J: Wallahu a’lam.
3.
Ditengah-tengah khotib jum’at sedang berkhotbah, ada seseorang yang
dzikirnya kenceng sehingga mengganggu sekitar. Lebih utama manakah antara
berdzikir dengan mendengar ?
J: wajib mendengarkan khotbah dan tidak boleh mengganggu.
4.
Bagaimana ketentuan do’a qunut juga terkait qunut nazilah ?
J: Baca doa qunut itu hukumnya Sunnah Ab’adh. Jika lupa atau
meninggalkan disunnahkan untuk sujud sahwi.
Sedangkan qunut
nazilah adalah qunut yang disunnahkan ketika ada cobaan yang menimpa orang
islam secara keseluruhan(bukan perorangan).
Ketentuan doa qunut nazilah : dibaca saat solat subuh dan maghrib selama 1 bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar